RSS
Welcome to my blog, hope you enjoy reading :)

Rabu, 10 November 2010

I Go Right, Comedies Go Wrong

Long time no review. Oke, ignore the corny title, concentrate on the cheesy review (Yes. You are trapped in a campy blog). Here's the review, bitch! *now, he's trying to be witty by using the word bitch. Ah...this amateur blogger*


1. Red Cobex

Dengan talent-talent yang merupakan natural comedians, Upi Guava sang sutradara sebenarnya seperti koki yang mendapat bahan masakan berkualitas tinggi. Yang penting sekarang, dengan bahan masakan berkualitas tinggi itu, could she make a delicious cuisine?

Err..film ini buat GUWEH..dan temen-temen GUWEH...kayak nanggung. Dibilang komedi, nggak terlalu lucu. Dibilang film romantis (karena lebih dari setengah film ini bercerita tentang kisah cinta) juga nggak mengharu biru. Sayang, padahal dengan natural comedians seperti Tika Panggabean, Indy Barends, dan Sarah Sechan, seharusnya film ini bisa jadi komedi total (tentu dengan syarat naskahnya yang lucu juga). Tapi sang sutradara malah memasukkan kisah cinta tak penting, awkward, dan unbelievable (maksudnya nggak bisa dipercaya, nggak masuk akal, penulis malas menggoogle padanan kata bahasa inggrisnya) ke dalamnya sehingga film ini jadi nanggung kemana-mana.

Jadi balik lagi ke pertanyaan tadi, "could she make a delicious cuisine?". Jawaban gw, "no". Tapi mungkin ada dua sebab kenapa begini:

1. Emang Kokinya nggak bisa masak bahan makanan mahal (Gosh, please forgive me). Jadi seperti mpok nori yang diberi keju, wine, foei grass, tiram, caviar, tetep hasil masakannya: "semur jengkol dengan hiasan keju, wine, foei grass, tiram, caviar di luar piring" (suara doraemon).

atau

2. Waktu memasaknya kurang. Jadi dengan bahan masakan yang mahal, waktu yang dikasih cuma secepat ketahanan bercinta....sebentar.. *googling ketahanan bercinta hewan* *ga nemu yang lebih sebentar dari penulis* *tarik nafas hembus nafas* *menulis dengan berat* secepat ketahanan bercinta...penulis, maka hasil masakannya: (sekarang giliran pembaca. Coba baca masakan berikut dengan suara Doraemon) "Keju dengan caviar, tiram, foei grass, dan wine bertumpuk dibungkus plastik Indomaret"


Entah yang mana penyebab koki ini tidak bisa memasak enak dengan bahan masakan berkualitas tinggi yang sudah diberi. Tapi sebagai seorang yang berfikiran bersih, gw rasa penyebabnya adalah nomor 1. Xixixixi. *dipiting Vino Bastian* (Upi Guava adalah ehem-ehem VI..NO..BAS..TIAN *suara Fenny Rose*)


Rating : 6 cobex soex/ 10 cobex soex


2. Madame X

This film looked so promising. Kalo liat teasernya, kayak the funniest movie in decades...secercah sinar pencerah di terowongan gelap film komedi Indonesia, sebuah berlian di kubangan lumpur film komedi Indonesia, seorang Rianti Cartwright diantara kuli-kuli hitam pembangun pondasi film komedi Indonesia yang goyah, sebuah Sen..NGAP! *mulut Roid dijejelin kipas angin Miyako*

Ya, kalo liat teasernya sih gitu. Pas nonton? well, lumayan sih. Beberapa lines dan adegan memang mau gak mau membuat kita ngakak. Ya gimana enggak, penuh banci booo. Jangankan di film, di kehidupan nyata aja kelakukan mereka sering buat kita ngakak. Tapiiii....udah pernah liat banci yang itu-itu aja selama 2 jam belum? Ternyata sosoknya jadi gak lucu lagi ya. Apalagi didukung dengan jalan cerita yang..errr...kok agak maksa ya?

Sebenernya film ini sudah cukup baik menyedot perhatian di paruh pertama, tapi di paruh kedua (ketika Joko Anwar si scene stealer sudah tidak tampak lg di scene)..eh..sedotannya kena gigi bo'...jadi kurang endang. Terlalu banyak adegan yang dipaksakan lucu.

Emang sih, komedi ini model komedi over-the-top ala-ala Austin Power. Semua dibuat berlebihan. Semua dibuat norak. Jalan cerita juga dibuat seenaknya. Nggak masuk akal gapapa. Tapi kenapa ya Austin Power lucu banget? dan film ini ga terlalu? apa karena Austin Power temanya ringan...paling tentang pemimpin kelompok berpenis emas, atau perempuan berbeha pistol yang ternyata pengkhianat.....tema yang ringanlah pokoknya.

Sedangkan Madame-X agak-agak nyerempet kritik sosial. Tema berat, dibungkus film ringan. Jadi agak nggak nyambung. Gitu kali ya? Ah..nggak ah. Tema apapun tetep bisa dibikin bagus ah. O...mungkin kasusnya kaya Red Cobex....mungkin karena banci yang mendapat pakaian mahal, parfum mahal, kosmetik mahal, emang nggak bisa dandan cyin. Jadi tetep aja walau barangnya mahal, dandanan yang dihasilkan masih agak berbau taman lawang *diarak lalu dikebiri panitia Q film festival*

rating : 6,5 sedot-kena-gigi (1/2 berarti cuma kena gigi geraham, yang 6 kena gigi taring)



3. The Other Guys

Film ini bercerita tentang dua orang polisi yang dianggap looser di kesatuannnya karena mereka nggak pernah sekalipun menangani kasus kriminal. I mean, you're a police officer and you never handle a criminal case? Then I'm a police man too. You're a police man too, readers! because we never handle a criminal case!! Let's close those panti pijat plus-plus readers!! We're the poli..blub blub *dijejelin peluit Polantas*

Gw sih emang suka film tentang loosers yang finally fight back and kick others ass. Gw banget! (bagian loosernya, bukan fight back-nya). Dan.....this movie might be the funniest movie of the year. Gosh...komedi mereka sangat orisinil sekali. Tunggu sampe adegan mereka berantem di pemakaman. Karena ga boleh berisik, mereka berantem tapi ga bersuara sama sekali, yang sorak-sorak juga bisik-bisik. Sorry spoiler. But this scene maybe the funniest scene of the year.

Dan banyak lagi lines-lines lucu yang bikin gw ngakak kenceng. Mungkin kalo di mulut gw ada nasi, tu nasi bisa sampe muncrat ke Jln. Pegangsaan Timur nomor 56 dan menempel di puncak tiang bendera yang berdiri di sana (ooh..don't ask me why i mention this jalan). Tapi dengan ritme goyangan yang udah bener, tiba-tiba film ini ingin nungging dan melakukan manuver goyangan yang berbeda dari sebelumnya. The movie goes Parody. Ala Scarry Movie.

Bukan...bukan tiba-tiba di film ada Edward Cullen yang menghisap Body Butter Body Shop untuk bertahan hidup cantik.....atau tiba-tiba ada Mama Ina dan Kak Ikang Fauzi yang saling menempel dada sambil teriak,"Yea baby..yea baby". Pokoknya bukan tiba-tiba jadi parodi macam itulah. Tapi jalan ceritanya dan gaya becandaannya yang jadi mirip-mirip film Scarry Movie dan sejenis, menghalalkan segala cara untuk membuat orang tertawa. Absurd, in a bad way.

Ya gitu, tiba-tiba di tengah film ke akhir, ceritanya jadi absurd sekali macam film parodi. Dan lu mulai merasa kotor karena tertawa. Karena the jokes cross the line, the cheesy line i mean. You know, kayak perasaan bersalah waktu jempol kaki lu goyang-goyang dan mulut lu nggak sengaja bergumam, "Ibu-ibu, Bapak-bapak, siapa yang punya anak tolong akuuu...." Ah...sayang sekali. Padahal film ini sangat menjanjikan di paruh pertama. Waktu mereka mengeluarkan joke-joke konyol nan cerdas, ingin sekali gw berdiri dari kursi terus nunjuk ke layar sambil ngomong, "You..You GUYS are freaking AWSOME!! This, people *memutar pandangan ke penjuru bioskop, mata berkaca-kaca*...is the best comedy of the Year!".


Tapi setelah selesai menonton, rasanya ingin sekali gw ke Jalan Pegangsaan Timur nomor 56, mengambil nasi yang menempel di puncak tiang bendera, dan memasukkannya lagi ke mulut sambil bergumam, "rugi bo ketawa sampe ngakak tadi, akhirnya membuat diri merasa kotor. Dosa juga mubazir nasi".

Errr...seorang blogger yang menulis artikel yang absurd dan parody-ish komplain sama film yang parody-ish? Pecinta Wali Band teriak Wali Band corny, kamu Roid!


rating: 7,5 nasi yang menempel di puncak tiang bendera





---End of the review which never goes wrong because it's been wrong in the first place---

Senin, 25 Oktober 2010

INAFF 2010

Indonesia International Fantastic Film Festival 2010 is coming. So if you love Horror, thriller, Sci-Fi, Fantasy, Anime, Rintihan, Kuntilanak, Perawan (oke, not the last 3 words), you should come to this fantastic programs.

Check the schedule here ----> INAFF2010

See you there, guys!

Senin, 28 Juni 2010

Women

Dalam rangka menyambut hari ibu, tanggal 22 Desember, maka gw membuat postingan tentang film-film yang bertema wanita..In advance. Okay. In advaaaaance (Oh..this postingan sounds really-really pointless). Here the reviews:


1. Sex and The City 2 (2010)


Director : Michael Patrick King
Casts : Sarah Jessica Parker, Kim Catrall, Cynthia Nixon, dll.

Wanita-wanita cantik (Pada zamannya. I don't know why Sex and The City Die Hard fans say that they are pretty. Keriput-Kisut-Dada-Turun-Beauty is still a mistery to me.Aduh! *tidak sengaja menyenggol otak ketika menggaruk selangkangan*) strike back!! Kali ini Carrie Bradshaw, dtt (dan tante-tante) kembali dengan cerita baru yang lebih penting, urgent, GAWAT, MENYANGKUT KEMASLAHATAN UMAT, SOOO-GODDAMN-SERIOUS-THAT-ENDANGERS-HUMAN-KIND-HELLLLPP-HELLLPPP-US-GOD!!!, yaitu:

1. Bagaimana mempertahankan perkawinan yg SUDAH berumur DUA TAHUN (no..nothing wrong with your eyes. Memang tidak tertulis PULUH diantara DUA dan TAHUN) agar tidak membosankan
2. TV berbahaya bagi keharmonisan rumah tangga
3. Memasak kue bersama anak berbahaya bagi kesehatan psikologis sang ibu. Pertama, sang anak bisa merusak rok mahal ibu. Kedua, sang anak bisa membuat ibu stress dengan tangisan-tangisannya karena TENTU SAJA ibu berharap ketika lahir ke dunia, anak-anaknya selalu bernyanyi semerdu buluh perindu bak malaikat-malaikat kecil di atas surga.
4. Sex is everything. Menopause is end of the world.
5. Bos lelaki yg against your arguments means sexes. You have to quit your job.

Dan pemecahan dari semua masalah tadi adalah: Tinggalkan masalahnya dan....pergi ke Abu Dhabi! You could stay in luxury hotel and wear fancy clothes then your pain will be washed away...Very shallow! Dangkal!

So..Roid..dengan kritikan-kritikan di atas...berarti lu nggak suka film ini,ya? Ummm...ngga sih..gw lumayan suka. xixixi. Kenapa? Lah...ini memang Sex and The City is all about. Perempuan-perempuan sukses tajir yang hahahihi ngomongin love-life, sex-life, party, baju, sepatu, dan masalah-masalah "dangkal" lainnya ala kelas sosial mereka dengan gaya witty dan funny. Gw sama sekali tidak mengharapkan film ini tiba-tiba menceritakan mereka bersatu menuntut pembongkaran Sutet di Manhattan misalnya, atau katakanlah, memprotes ganti rugi Lumpur San Jose di jalan tol Phoenix.

Emang sih, bahkan untuk serial Sex and The City (yang biasanya "dangkal"), cerita di film ini masih masuk dalam kategori "dangkal sekali". Perjalanan di Abu Dhabi itu agak pointless. Terlihat cuma hura-hura dan pamer-pamer baju mewah. Banyak sekali adegan yg cuma ingin mendapatkan reaksi "wow" penonton terhadap kemewahan. Kering. Nggak Dalem. (Oke.The last two words sound so wrong.but you know what i mean). Banyak juga kebetulan-kebetulan yang terlalu dipaksakan, kaya Carrie yang ketemu mantannya di Abu Dhabi. Walaupun dijelaskan alasannya dalam film, tetep aja celetukan "idih.film banget" popped out of my mind. Belum lagi kritik Michael Patrick King (penulis film ini) terhadap budaya arab yang disampaikan secara...apa ya... komikal sekali (lihat sendiri deh filmnya) jadi makin mengesankan kedangkalan film ini.

So, is it a good movie? umm..so so. Did i enjoy it? Umm..kinda.146 minutes untuk parade kemewahan dan kedangkalan is bit too long tapi. Was i bored? Bored is not the right word, but i want the movie ended after its 100-minutes-duration to death.

So, 6 wrinkled-cleavages/10 wrinkled-cleavages for this movie is fair enough lah i think.


2. Minggu Pagi di Victoria Park (2010)


Sutradara: Lola Amaria
Pemain: Lola Amaria, Titi Sjuman, Donny Damara, dll

Akhirnya ada film kita yang menceritakan tentang kehidupan TKW. Tapi syukurlah, film ini tidak diangkat dari kisah nyata. Karena kecenderungannya, film Indonesia yang diangkat dari kisah nyata, malah terlihat seperti film fantasi. Gw ambil contoh, film Ryan Sang Penjagal, yang mengangkat kisah Ryan Jombang yang melegenda itu. Di film itu diceritakan dia disiksa temannya sewaktu kecil, sering diledek banci, terus ditenggelamkan di sungai. Tiba-tiba Ryan kecil marah.Hidungnya kembang-kempis, matanya melotot-lotot, dan voila...dia jadi phsyco. Lalu membunuhi temannya. Ketika dewasa, Ryan (tentu saja diperankan pemuda yg 10x lbh tampan dari aslinya) menjadi playboy bisexual yang suka membunuh demi uang. Pesan moral : Ryan menjadi pembunuh karena sering diledek banci maka jangan ledek teman anda banci. Kalo kesimpulannya gitu, berarti pekarangan rumah gw juga penuh mayat dong sekarang. Huh, Fantasi ! (Eh? Kok jadi buka aib).

Makanya ketika tau film ini tentang TKW, gw takut film ini mengangkat kisah tentang Nirmala Bonet tapi pemainnya Asmirandah. Kan jadinya fantasi. Dan ternyata, gw salah. Film ini memang tentang TKW.Tapi dengan cerdik, berusaha tidak terjebak dalam klise. Kisah utamanya malah bukan tentang penyiksaan TKW, tapi tentang seorang kakak yang mencari adiknya di Hongkong. Keduanya TKW tentu saja. Karena kalau keduanya anggota DPR yang lagi shopping, maka filmnya paling akan berdurasi cuma 5 menit. Ya paling kan kakaknya mencari adiknya yang tersesat di counter ARMANI sementara sang kakak asik melihat-lihat di counter ARYANGKELUARSEBELUMMANI (Huaaaa...*crying over my jayusness*).

Tapi diantara kisah pencarian itu, tentu saja problematika para TKW tetap disajikan. Problematika-problematika itu dijalin rapi dengan problem utama, tapi filmnya tak terlihat unfocused. Ada beberapa sih adegan yang terasa missplaced..kaya adegan dua pembantu yang ngobrol tentang pahlawan devisa yang terasa palsu sekali. Atau adegan Donny Damara sang pegawai konsulat yang terlihat sangat "penyuluhan TVRI". Tapi adegan2 tsb bisa dimaafkan dengan adegan-adegan lain yang natural. Contohnya, adegan para TKW yang sedang ngobrol di Victoria Park. Lucu sekali. Sepertinya, pemeran-pemeran pembantunya yang menjadi pembantu memang diperankan oleh pembantu (Muntah-muntah. Keselek pembantu sebelah kos).

Lola Amaria dan Titi Sjuman berperan sangat apik di sini. Begitupun aktor-aktor lain yang berperan sebagai TKW (yg curiganya TKW beneran). Yang kurang malah Donny Damara yang ya..tadi..terlihat gak natural dan seperti penyuluh dari KUD. Tapi mungkin ini tuntutan sutradara juga sih, Lola Amaria. Tapi apapun, karakter Donny Damara terlihat mengganggu dan merusak kenaturalan tadi. Ibaratnya, kalo nggak ada dia, berasa ngintip kamar pembantu. Natural. Begitu ada dia, terasa nonton film lagi. Ibarat ngeliat foto istri yang dipajang di kamar pembantu yang kita intip, ngerusak fantasi jadinya.

Tapi ada beberapa "foto istri" juga sih di "kamar pembantu" ini. Bukan Donny Damara doang. Selain obrolan dua pembantu tentang pahlawan devisa tadi, gw kurang suka juga kisah percintaan Lola Amaria dan Donny Alamsyah, agak-agak too good to be true menurut gw. Tapi memang, Donny Damara adalah foto istri yang paling gede. Ibaratnya segede poster.

Oh,sinematografinya juga patut diacungin jempol. Shoot-shootnya banyak yang unik dan cantik. Color dan tone-nya juga cantik. Musiknya juga oke. Jadi walaupun bercerita tentang pembantu, film ini dikemas cantik seperti akyuu...yuuuk.

rating : 8 kemocengs/10 kemocengs.



BONUS REVIEW :


3. Poison Ivy 2 (1996)

Director : Anne GourSaud
Casts : Alyssa Milano, Johnathon Schaech

Tipikal film esek-esek tahun 90an. Setiap hal bisa menuntun seorang gadis lugu menjadi gadis binal. Ada yang karena diperkosa pamannya, dijual ibunya, atau disiksa pacarnya. Kali ini, gadis lugu itu menjadi binal karena kertas fotokopian. Bukan karena dia diperkosa mesin fotocopy. Tapi karena kertas fotokopian itu berisikan gambar-gambar telanjang artsy seorang wanita misterius. Dan melihat gambar-gambar eksotis itu, ditambah membaca buku diary wanita misterius tersebut, si gadis lugu akhirnya menjadi binal. Dan sampai situ, sudah cukup membuat kita fast forward film ini secara terpola. 15 menit sekali pasti ada adegan ranjang. If you want to see eye candy then tape candid-camera like video, watch this movie.

rating : 4 fotokopian-pemicu-seks/10 fotokopian-pemicu-seks




Selasa, 18 Mei 2010

April and May Movies

Kalo lagi ada tugas, maka semua hal bakal jadi lebih menarik dilakukan dibanding ngerjain tugas. Berdasarkan pengalaman gw, kalo di hari biasa gw paling najis mughafafah ngeliat sinetron laga Indosiar, nah...kalo musim ujian atau musim banyak tugas, sinetron2 laga itu jadi terlihat lebih menarik...jadi terlihat seperti film-film sci-fi Steven Spielberg. Terus kalo hari biasa gw males nulis, (boro-boro nulis review, nulis nama gw di daftar sumbangan RT aja gw males (males nyumbangnya sebenernya)),nah giliran tugas mepet deadline gini,gw pengen nulis review.

Ya, review ini gw tulis karena gw lagi ada tugas. Mepet deadline pula. Tapi tugas gw nomor dua-kan.Eat it,Pak Dosen! Eat the review,readers!


1. Iron Man 2


Salah satu the most anticipated movie tahun ini ya kayanya. Orang udah heboh pas film ini muncul. Ngantri dimana-mana. Tapi, is the movie worth the ngantri-beli-harap-harap-cemes-rela-blow-job-di-toilet - demi - kebagian- satu- tiket effort?

Well, depends on your expectation ya.Kalo gw sih ekspektasinya cuma pengen fun ngeliat pamer visual efek sana-sini.Nggak terlalu mengharapkan yang gimana-gimana gitu di departemen cerita. Jadi ya, buat gw pribadi, film ini worth the blow job i did on the toilet *ngelingkerin rambut orang dengan sisir lalu nge-blow*.

Tapi sepanjang film gw sibuk menghipnotis diri sendiri. Berbisik kepada diri sendiri, "cuekin dialog Tony Stark yang annoying,Roid..cuekin..cuekin..fokus sama spesial efek. Cuekin failed-joke yang lumayan sering pemainnya ucapkan Roid..cuekin. Cuekin joke-joke jayus itu Roid..cuekin..fokus sama baju robot Iron Man yang canggih. Cuekin drama-sok-mellow-gak-penting di tengah-tengah cerita Roid..cuekin..cuekin...fokus pada dada Scarlett Johansson.".

Walaupun ga 100% berhasil karena tetep aja gw terganggu sama dialognya yg annoying dan lama. Malah ada beberapa momen yg membuat gw ingin melompat ke ruang projektor dan me-mute suara pemain-pemainnya. Tapi overall, film ini cukup fun untuk ditonton kok.


Jadi, tips untuk menikmati film ini: Just sit back and enjoy parade visual efeknya. Lakukan hipnotis diri di adegan-adegan tertentu. Kalo elu tajir dan ga mau susah-susah hipnotis diri sendiri, sewa Romi Rafael untuk menghipnotis. Atau kalo lu ga tajir-tajir amat dan siap menanggung risiko orang akan mengetahui profesi lu yang sebenarnya adalah pelacur atau ayam kampus, sewa Uya Kuya.

rating : 7 setrikaans/10 setrikaans


2. Nightmare on The Elm Street


gelap........sepi........perempuan cantik berdada lebih besar dari otaknya, berjalan di tengah kegelapan....ketakutan.....tapi dia penasaran.....ada siapa di sana......sepi...............sepi.........tak ada suara.....gelap...........sepi.......JENG JENG JENG!!!!! meauuuuuwwww...ahh..ternyata kucingnya yg imut....segera dia kembali ke kamar....tiba-tiba bunyi-bunyian muncul lagi...score film mulai bermain...membuat penonton harap-harap cemas.....gelap...sepi....sepi....JENG JENG JENG!!! HANTUNYA MUNCUL!!! si gadis lari. Tapi dadanya yang besar,menghambat kecepatan larinya. Dan crashhhhhh....akhirnya sang Hantu berhasil membunuh sang gadis.


Film ini terdiri dari empat adegan di atas. Ganti saja tokoh gadis-berdada-besar dengan gadis-berdada-kecil-tapi-mukanya-lumayan-cantik-dan-style-edgynya-lumayan-imut terus ganti lagi dengan remaja-pria-berbadan-bagus-dan-wajah-cute lalu terakhir pria-berwajah-manis-badan-so-so-tapi-lari-lari-telanjang-dengan-sempak-saja. Intinya, film ini berusaha memenuhi fetish semua penonton (dalam hal ranjang). Lainnya? Cuma film horor yang sama sekali tidak membuat takut tapi membuat kesal karena sepanjang film kita dikagetkan dengan sound JENG JENG JENG yang annoying.

Oke, itu review yang shallow. Tapi what to dig in a selokan?not much kan?

rating : 4 JENG JENG JENGS/10 JENG JENG JENGS


3. Kick-Ass

Seorang remaja dengan kostum superhero melompat dari gedung tinggi. Tubuhnya menukik cepat ke bawah. Orang-orang bertepuk tangan. "Look! He's flying", mereka bersorak. Dan Bam! Tubuhnya jatuh menghantam taxi. Tewas. He can't fly. He's not a superhero.

So Superhero does not exist? Nggak. They Exist. 'They must exist", itu yang ada di otak seorang remaja cupu yg ingin menjadi superhero. Namun ternyata jalannya menjadi superhero gak gampang. Dia malah sempat hampir mati.

Tapi akhirnya dia ketemu "superhero" beneran. Seorang ayah dan anak. Anak kecil berumur 11 tahun. Ben 10? Ben 7? Amel Cemal-Cemil? Bukan. Namanya HIT Girl, yang setiap muncul selalu ngomong, "kalau ada yang lebih murah,buat apa cari yang lebih mahal?"

Dibuka dengan adegan yang mengejutkan tadi (adegan melompat dari gedung). Film ini berjalan dengan adegan-adegan yang lebih mengejutkan. Apa yang lebih mengejutkan daripada melihat seorang anak perempuan berumur 11 tahun menusuk lelaki dewasa, menebas kakinya hingga putus dan menembaki lelaki-lelaki dewasa tanpa ampun? Dewi Persik memain-mainkan selang air di film Kutunggu Jandamu? Oh..iya. Gw salah. Ada ternyata *memutar bola mata*

Awalnya gw agak-agak risih melihat adegan anak kecil membunuh. I mean, what's the point?entertainment?uniqueness? Tapi seiring berjalannya film,gw pikir-pikir lagi, this is what's the movie all about. A satire to annoy you. Ketika keadilan nggak bisa ditegakkan sama penegak hukum, you have to fight for the justice. Dan anak kecil yang berani fight for justice indeed annoy you. Seorang remaja cupu memakai kostum superhero yang berani luka-luka karena melawan preman, indeed annoy you.

Dan seketika lu ngerasa jadi orang paling pengecut sedunia. Ingin rasanya berteriak di bioskop, "HILANGKANNN SAJAAA TITIT SAYAAA YA TUHAAAAN" (trik biar bisa operasi kelamin gratis.trik biar ga masuk neraka juga.Kan hilangnya natural,ga dioperasi). Dan adegan Hit Girl membantai musuh-musuhnya adalah adegan pembantaian paling fun yang pernah gw tonton selain adegan pembantaian zombie di Zombieland.

Tapi film ini bukan tanpa cela. Filmnya agak lambat di paruh pertama. Agak nggak terlalu penting kisah cinta si remaja cupu dengan gadis populer. Dan kenapa pula selalu ada kisah klise cowok cupu akhirnya dapet cewek popular. Just let the cupu become cupu and do masturbation in his room lah...jangan buat kami bermimpi setinggi langit. Let us live peacefully with our Vaselline! or...errrr....sabun colek Ekonomi.

rating : 8 asses/10 asses


4. Prince of The Persia

Semua yang punya PS di masa kecilnya pasti tahu bahwa film ini diangkat dari salah satu game laris. Tapi karena masa kecil gw PSless,boro-boro punya PS, TV aja beli hasil tadahan dari kerusuhan Mei 98 (Gosh,i promised my Mom not to tell anyone about this), makanya gw clueless film ini diangkat dari game. Makanya gw jg clueless film ini tentang apaan. Gak usahlah gw ceritain sinopsisnya yah laa. Gw yakin kalian semua tau game ini dan TV kalian beli dari toko langsung! Gress! Bagus! Ga rusak setelah 4 bulan pake! Ada remotenya! Ga harus jauh2 mencet tombol kalo harus ganti-ganti channel! Dan ketika tombolnya rusak, lepas, lu ga harus nyolok-nyolok ke dalam panel TV pake pulpen buat ganti channel *loh?kok curhat?*


*tarik nafas..hembus nafas*..oke..balik lagi ke filmnya. I found my self trying so hard not to leave the seat during the movie. The first one hour of it is Bad. Entah kenapa jalan ceritanya terasa klise sekali. Sepertinya semua film kerajaan memainkan formula ini. Ada sebuah kerajaan yg dipimpin seorang Raja bersama penasihat bermuka licik yg dia percayai. Tiba-tiba sang raja dibunuh. Tentu saja yang dituduh jagoan kita. Padahal bukan dia yang membunuh. Tapi seseorang yg bernafsu merebut tahta raja. Ah...harusnya anggota kerajaan menonton film-film kerajaan seperti Aladdin atau Cinderella, biar mereka tau ciri-ciri penjahat berdasarkan kelicikan mimik muka. Eh eh,gw gak bilang penasihat bermuka licik lho yg bunuh raja. Nggak lho. Sumpah.


Tapi bukan cerita klisenya yang ngebuat gw gak tahan pengen keluar dari bioskop. Tapi dialognya yang agak-agak corny dan terdengar palsu dan sangat..yah..sangat terdengar dinaskahkan sekali. Umm..ga natural. Ya, kata-kata yang tepat gak natural. Dan akting benci-jadi-cinta Jake Gyllenhaal dan Gemma Arterton juga terlihat kurang natural. Kalah cute dibanding dua pemeran Full House yg gw lupa namanya itu. Rasanya akting cinta Jake Gyllenhaal lebih natural waktu dia main bareng lelaki di Brokeback mountain.


Terus ditambah lagi ada selipan-selipan joke yang bukannya membuat lucu, tp malah membuat bulu kuduk meremang. Tipe-tipe joke yang sangkin nggak lucunya, malah membuat lu ga nyaman mendengarnya. Kaya joke-joke Bos lu di acara kantor yang membuat lu harus ketawa toleransi. Atau kaya ketika lu baca blog ini. Tapi karena di bioskop lu gak perlu ketawa toleransi, efeknya bulu kuduk jadinya meremang.

Entah kenapa beberapa hal mengingatkan gw akan Dragon Ball Evolution. Bukan visual efeknya yg cuma beberapa tingkat di atas Sinetron Indosiar. The visual effect itself is not outstanding emang. Tp ga buruk juga. Mayanlah. Some levels higher than Dragonball Evolution. Jadi mungkin the nuance of unnaturality. Nuansa ketidaknaturalannya yg membuat film ini mirip Dragon Ball. Semua terasa dibuat-buat dan sangat dinaskahkan sekali. Tapi ending film ini lumayan sih. Cukup pintar. Lumayan bikin geli-geli di otak.


Yah..andai saja produsernya mau membayar lebih untuk departemen naskah (membayar penulis naskah Glee mungkin?), atau mau berusaha mengcasting pemain-pemain yang bisa bermain lebih natural (Seperti Bambang Pamungkas?), mungkin film ini bisa jauh lebih baik. *Dada kembang kempis, air mata haru di pelupuk mata, membayangkan Jake Gyllenhaal menggendong Bambang Pamungkas di film Prince of PERSIJA : The Musical*


rating : 6 69/10 69 (sigh..excuse my garingness)











Senin, 26 April 2010

Review Haiku (Baca : Review Malas)

Gw follow rumahfilm.org di twitter. Di salah satu kesempatan, mereka ngetweet hashtag #reviewhaiku. Awalnya gw nggak ngerti, apa maksudnya review haiku. Apa maksud orang-orang pintar ini? Pengen mengeksklusifkan diri dari orang-orang bodoh yg menjadi followernya dengan menciptakan bahasa khusus?

Tapi setelah gw cermati lebih jauh, ternyata review haiku itu adalah review film yang singkat sekali. Biasanya hanya satu kalimat. Pas gw googling, ternyata kata "haiku" berasal dari Jepang. Udah. Gw cuma perlu informasi itu. Informasi bahwa review haiku itu berarti review singkat dan berasal dari Jepang saja udah memenuhi kapasitas otak gw. Apalagi kalo ditambah lagi dengan informasi lain, misalnya tanggal berapa Review Haiku ditemukan, bisa-bisa otot-otot kewanitaan gw mengejang,ngga kuat menahan beban pada otak.

Karena semangat menulis mulai mengendur, nggak ada salahnya ya sebagai appetizer gw membuat review haiku di blog ini. Ya..ya..ya...review penuhnya nanti menyusul deh.


Ghost Writer
Behind every stupid-man-who-thinks-he-is-clever is a slithery woman(4/5)







How to Train Your Dragon

Cliche plot but a real good journey that after watching it you wanna go right away to Taman Lawang and buy your own Drag(on) Queen. (4/5)











The Road


Story about a father and his son in apocalypse era but no, it's not about that Irama clan's story pursuing their dangdut career! (3,5/5)







Alangkah Lucunya Negeri Ini

Wisata verbal dengan akting yang kadang banal kadang nakal untungnya seringnya natural (3,5/5)







Alice in Wonderland

I think i love WonderBra ad on TV Media more than this movie (2,5/5)








[Rec]2


This time,it's not only about a virus which turns men into zombies but also about religion,preach,satan,posessed human being, and a deep-french-kiss-with-tongue between satan and human being (3/5)









Bangkok Traffic Love Story


Chicks and their best friend (read : gays) will love this Thailand romantic (silly) comedy (2,5/5)





Date Night


A wittier, funnier,and older version of Did You Hear About the Morgans but Thank God there's only plenty kissing scenes and there's no Making Love Scenes! Ohhhhh....Thank GOD!!! (3/5)










Shutter Island

This movie is worse than Pintu Terlarang in term there's no Leonardo Dicaprio nude scenes (3,5/5)










The Hurt Locker


Award Winning movie who kick Avatar blue ass but somehow, in term of "movie-watching experience",i love Avatar better. (4/10)











Hachiko, A dog Story


A tear jerker movie about a dog who's really loyal and beyond smart that i think it's an alien or titisan-Nyai-Dayang-Sumbi. (3/10)










Hachiko (Japan Version)


The original version of Hollywood Hachiko which is more realistic and tragic and the dog is more stupid than the Hollywood Hachiko (3/10)










Clash of The Titans

If there's no men-in-skirt-fighting-each-other scenes, i would have left this movie (2/10)
















Jumat, 26 Maret 2010

I Wanna Have your Babies





Have you seen the video above.Gimana? cute kan? Video di atas adalah video upcoming movie, Babies. It's like gonnabe the cutest movie ever. I mean who can deny that babies are definetely the cutest thing in the world after Alay? Film Babies sendiri adalah fim dokumenter yang bercerita tentang kehidupan 4 bayi dari 4 belahan dunia yang berbeda; Mongolia, Namibia, Tokyo,San Fransisco. Mungkin 20 tahun lagi mereka akan membuat sekuel film ini dengan judul Babes, yang mengikuti kehidupan 4 hotbabe di belahan dunia yang berbeda, "Saritem, Dolly, Uzbekh, dan Taman Lawang". But yeah, mungkin 20 tahun ke depan gw akan mengalami men-menopause, so the secuel would be useless for me. Jadi gw ga excited menunggu yang 20 tahun itu, gw lebih excited nunggu yang 2 bulan ini. Babies will be released in May 2010.

Kalo kita inget, agak jarang sekali film bertema bayi sekarang ini. Yang gw inget mungkin the cute Baby's Day Out. Yang sangat2 cute dan tidak membosankan walau ditonton berulang-ulang. Terus yang gw inget lagi adalah Baby Geniuses. Film yang bercerita tentang bayi-bayi jenius yang bisa berbicara. Film ini cukup mengerikan. Membuat bayi terlihat seperti monster kecil titisan setan yang instead of cute,malah membuat gw pengen menghajar mereka dengan tabung pemadam kebakaran.

Oh..i write nonsense. Yang jelas, i can't wait for this movie. Mudah-mudahan bakal dirilis juga di Indonesia.....soon.

Minggu, 21 Maret 2010

4th Asian Film Awards 2010


Guys, doakan film Indonesia menang di 4th Asian Film Awards 2010 yaa....

Tahun lalu Laskar Pelangi masuk nominasi film terbaik, tapi gagal bawa piala. Tiga tahun lalu Opera Jawa masuk nominasi. Gagal jadi film terbaik sih tapi dapet piala Best Composer.

See this year nominees here:



Jangan lupa ya berdoa buat kemenangan Indonesia.

"Emang film apa,Id yang masuk nominasi?"

Nggak ada.

"terus ngapain lu nyuruh-nyuruh doa?"

Lah? doa kan perbuatan yg mulia.Bagus dong gw nyuruh-nyuruh. Lagian, kekuatan doa itu besar,Man! Siapa tau tiba-tiba dengan doa seluruh rakyat Indonesia (kaya seluruh rakyat Indonesia baca blog ini), jurinya berubah fikiran di saat-saat terakhir.

Saat Yoko dan Bibi Lung akan mengumumkan pemenang film terbaik:

Yoko : ya tibalah saatnya pengumuman yg kita nantikan hadirin dan hadirot...pengumuman film terbaik...oke...dan pemenangnya adalah.."

Bibi Leung : *buka amplop* aduuh..susah bener ya buka amplopnya...could you please help me Yoko..

Yoko : Lah...tangan gw kan cuma satu Bik...ditebas Kweceng kemaren

Bibi Leung : *memutar bola mata lalu membuka amplop dengan Pedang Pembunuh Naga*

Yoko : oke..amplop berhasil dibuka..kita baca sama-sama ya Bik....satu..dua...tiga..

Yoko dan Bibi Leung : " dan pemenangnya adalaaaahhh...."


Juri : tunggu-tunggu! *penonton heboh* Di detik-detik terakhir,kami berubah fikiran...kami akan memasukkan this ground breaking-cutting edge movie....kami menilai belum pernah ada movie maker yang membuat pencapaian seperti ini...ide yang fresh....membuat film dari satu premis : Menstruasi....yaaaa...kalian pasti sudah bisa menebaknya....kami akan memasukkan the Ghost of The Top of Menstruation ke dalam nominasi...... *penonton tepuk tangan*



Ya,mungkin kejadiannya akan begitu teman-teman.Makanya,berdoa ya buat kemenangan Indonesia di ajang festival film termegah di Asia itu ya....


*pembaca blog memutar bola mata*